Kamis, 05 September 2013

Lubang Luka yang Menganga di Depanku


Rasanya begitu berat, hari demi hari aku ketahui fakta-fakta yang entah harusnya aku syukuri, abaikan atau bahkan aku camkan dalam-dalam. Kau tahu? Begitu sulitnya aku membuka mata di pagi hari tanpa merasa lepas dan bebas dari perasaanku padamu. Aku membencimu. Aku membencimu karena kau selalu ada di pikiranku. Mengganggu pikiranku yang sedang ingin fokus terhadap sesuatu. Memberikan efek senyuman yang berlebihan saat aku scroll timeline twittermu. Membuat hatiku berdenyit saat aku melihatmu tersenyum, tertawa dan melakukan hal-hal konyol. Aku bahkan mengikuti hal-hal konyol yang kau ajarkan. Ugh.. kurasa aku sudah gila. Aku begitu takut kau sama seperti dia, sang langit yang berkharisma. Kharisma kalian sama, sungguh tak terbantahkan. Aku bahkan mencium aroma penyesalan karena menambatkan hatiku padamu, sama seperti dia. Aku tak tahu hal ini (kharisma) kalian berdua sama dari awal, jikalau aku tau aku pasti akan beranjak meninggalkan kau dan dia. Karena aku tahu betul di ujung sana ada lubang luka, aku tak mau masuk untuk kedua kalinya.

0 komentar:

Posting Komentar