Cinta..
Cinta dimana cinta?
Aku berlari mengejarmu, aku terjatuh karenamu, aku terluka oleh kekejamanmu. Aku di belakangmu, tepat di belakangmu. Apa kau pernah tahu? Apa kau sadar? Apa kau pernah rasakan hadirnya diriku? Cih.. kurasa tidak.
Hari itu..
Dia dan rasa itu.
Kau datang tunjukkan elokmu di hadapanku. Berikan senyuman kehangatan yang sangat aku ingat bagaimana rasanya jika aku melihat senyuman itu. Rasanya nyeri hingga aku ingin berlari ke arahmu. Tapi setelah beberapa kali mataku menangkap sosokmu, senyumanmu itu hanyalah senyuman umum yang bisa dilihat, dirasakan bahkan dikagumi (mungkin hanya aku yang mengaguminya) oleh banyak orang. Begitu perihnya hatiku saat kusadari itu. Meski belum hancur, tapi rasanya sungguh tak nyaman. Meski aku merasa sakit, tapi tak satupun air mata menetes kala itu. Lalu ini apa?
Setelah hari itu..
Mungkin seharusnya aku tak mengira-ngira.
Perasaanku semakin kuat, kau dan dia semakin dekat. Tak ada sapaan sehangat itu yang kau berikan kepada orang lain. Saat kita akan berpisah, bahkan kau tak melirikku atau bicara denganku sedikitpun. Aku mulai merasa apa aku terlalu tak pantas untuk kau lihat? Dan aku menyerah tepat di hari setelah hari itu.
Dibalik semuanya..
Mengapa aku menyukaimu.
Saat pertama kali melihatmu, parasmu begitu cocok. Sungguh dambaanku untuk kukasihi sepanjang waktu. Tingkah lakumu sungguh bijak, sangat berkharisma. Bahkan suaramu menggugah hatiku. Setelah kudengar apa tentangmu, sungguh aku tak pernah menyangka. Kau mirip sekali dengan dia, dia langit yang berkharisma. Tapi aku menyerah untukmu, aku tak bisa apa-apa, aku hanya wanita, hanya menunggumu untuk kau sinari suatu hari nanti. Meski kau telah memilih bunga yang akan kau sinari nantinya.
Minggu, 01 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Duh dek curcol yaa? XD
kata-katanya puitis. ^^,
jadi ingat masa lalu nih, duh. :')
wkwk iya kakak emang tempatnya curcol disini :3 walaah masa lalu yg mana hihi
Posting Komentar